Monday, January 16, 2006 | 2:58 PM
Teman Saya dan KDRT
Jumat kemaren saya dan beberapa teman kuliah mengadakan reuni di Plaza Senayan. Sebenarnya ini merupakan sambutsutra untuk Intan (Para JSers, pinjem istilahnya ya.. ). Intan ini teman seperjuangan saya di Swiss dulu. Usianya yang lebih tua satu tahun menjadikannya panutan dan tempat curhat para junior. Di asrama, kamar kita sebelahan. Intan di 605, saya di 604. Begitu keluar dari Caux Palace yang spooky, Intan langsung menemukan tambatan hatinya (Nuno), married, dan stay di Laussane sampai sekarang. Kebetulan Intan sedang di Jakarta, so kita ngadain sambutsutra.
Selain Intan, saya janjian dengan Vanny, Hanna, Indri Kawat, Adi, Oon, Wawan, dan Sigit. Sigit akhirnya tidak menampakan dirinya.. Oh ya.. Kebetulan saya juga belum bertemu Oon semenjak dia kembali dari Amerika. (Oon: tu muka bersih banget.. situ facial teratur ya..).
Ada satu hal yang menurut saya menarik. Seorang teman saya (laki) sedang dalam proses cerai dengan istrinya. Dan.. istrinya sedang mengadukan teman saya itu ke polisi. Kasusnya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), dan ancamannya PENJARA. Waks.. Kalo denger ceritanya, kayaknya yang salah tuh ceweknya deh.. Kalo ada yang baca cerita ini, please kasih masukan dong.. Siapa yang salah..
Gini kejadiannya.. Mereka berdua tuh background-nya anak clubbing, anak gaul. Sang cewek jendes punya anak umur 10th. Temen saya ini belum pernah menikah. Mereka sepakat untuk mulai meninggalkan dunia malam. Ternyata, sang istri tidak menjalankan tugas sebagai istri. Sedangkan sang suami, maunya hidup normal sebagai suami istri. Akhirnya, mereka berantem. Sang istri kabur. Sang suami biarin dulu. Di telp, di susul tetep nggak mau pulang. 3 minggu setelah sang istri kabur, temen saya nemuin istrinya sedang pesta (you know what i mean kan..) di salah satu tempat clubbing di bilangan Jakarta Pusat. Diajak pulang nggak mau. Temen saya gemes dan langsung mendaratkan tamparan di pipi istrinya. Akhirnya sang istri minta cerai dan minta supaya teman saya diproses melalui jalan hukum. Aduh Mbak.. Kayaknya situ deh yang nggak tau diri.. Menurut saya, yang salah istrinya.. Yang bikin saya sebel, mereka baru menikah berapa bulan, dan sang istri sudah minta harta gono gini dan sudah membawa pergi mobil teman saya.. Padahal istrinya anak salah satu owner warabala ayam goreng ternama. Temen saya bilang, harta nggak masalah (iya lah.. wong anak mantai petinggi militer..). Tapi dia nggak mau masuk penjara.
Yang menjadi pikiran saya, ada nggak sih lembaga untuk masalah KDRT tapi bukan untuk perempuan, tapi untuk laki-laki? Kalo dipikir, cian juga ya laki-laki.. Mengalami KDRT tapi nggak ada lembaga yang bisa bantu..
PS: Yang dimaksud KDRT bukan hanya penganiayaan fisik aja lho.. Jika dalam satu hubungan salah satu ada di dalam posisi tertekan, itu sudah masuk dalam KDRT!!!!!
wulan_martani